dont

You are here: Home > > Jenis-jenis file sistem pada windows

Jenis-jenis file sistem pada windows


Jenis-jenis File Sistem Pada Windows
File sistem merupakan struktur logika yang digunakan untuk mengendalikan akses terhadap data yang ada pada disk. File sistem berfungsi untuk menyediakan mekanisme untuk penyimpanan data dan program yang dimiliki oleh sistem operasi serta seluruh pengguna dari sistem komputer.

Ada dua bagian pada file sistem, yaitu :
1. Kumpulan file yang masing-masingnya menyimpan data-data yang berhubungan.
2. Struktur direktori yang mengorganisasi dan menyediakan informasi mengenai seluruh file dalam sistem.

Semua sistem operasi mulai dari DOS, Windows, Macintosh dan turunan UNIX memiliki sistem berkas sendiri untuk meletakkan file dalam sebuah struktur hirarki. Contoh dari sistem berkas termasuk di dalamnya FAT, NTFS, HFS dan HFS+, EXT2, EXT3, ISO 9660, ODS-5, dan UDF. Beberapa sistem berkas antara lain juga journaling file system atau versioning file system, sistem berkas juga menentukan konvensi penamaan berkas dan peletakan berkas pada stuktur direktori.

Berikut ini adalah 3 jenis penamaan file sistem pada Windows :

1. FAT16 (File Allocation Table)

FAT16 dikenalkan oleh MS-DOS pada tahun 1981. Awalnya, Sistem ini di design untuk mengatur file di floopy drive dan mengalami beberapa kali perubahan sehingga digunakan untuk mengatur file di harddisk. FAT16 adalah sistem berkas yang menggunakan unit alokasi yang memiliki batas hingga 16-bit, sehingga dapat menyimpan hingga 216 unit alokasi (65536 buah). Sistem berkas ini memiliki batas kapasitas hingga ukuran 4 Gigabyte saja. Ukuran unit alokasi yang digunakan oleh FAT16 bergantung pada kapasitas partisi yang akan hendak diformat.

Kelebihan :
FAT16 adalah sebuah file system yang kompatibel hampir di semua Operating System baik itu Windows 95/98/me, OS/2 , Linux dan bahkan Unix.

Kekurangan :
FAT16 mempunyai kapasitas tetap jumlah cluster dalam partisi, jadi semakin besar Harddisk maka ukuran cluster akan semakin besar, artinya file sekecil apapun tetap akan memakan 32Kb dari harddisk. Hal jelek lain adalah FAT16 tidak mendukung kompresi, enkripsi dan kontrol akses dalam partisi. FAT16 adalah sistem berkas yang menggunakan unit alokasi yang memiliki batas hingga 16-bit, sehingga dapat menyimpan hingga 216 unit alokasi (65536 buah). Sistem berkas ini memiliki batas kapasitas hingga ukuran 4 Gigabyte saja disamping itu ukuran unit alokasi yang digunakan oleh FAT16 bergantung pada kapasitas partisi yang hendak diformat misalnya jika ukuran partisi kurang dari 16 Megabyte, maka Windows akan menggunakan sistem berkas FAT12, dan jika ukuran partisi lebih besar dari 16 Megabyte, maka Windows akan menggunakan sistem berkas FAT16.

2. FAT32 (File Allocation Table)

FAT32 mulai di kenal pada tahun 1976 dan digunakan pada sistem operasi Windows 95 SP2, dan merupakan pengembangan lanjutan dari FAT16. Karena menggunakan tabel alokasi berkas yang besar (32-bit), FAT32 secara teoritis mampu mengalamati hingga 232 unit alokasi (4294967296 buah). Meskipun demikian, dalam implementasinya, jumlah unit alokasi yang dapat dialamati oleh FAT32 adalah 228 (268435456 buah).

Kelebihan :
FAT32 menawarkan kemampuan menampung jumlat cluster yang lebih besar dalam partisi. Selain itu juga mengembangkan kemampuan harddisk menjadi lebih baik dibanding FAT16.

Kelemahan :
Namun FAT32 memiliki kelemahan yang tidak di miliki FAT16 yaitu terbatasnya sistem operasi yang bisa mengenal FAT32. Tidak seperti FAT16 yang bisa dikenal oleh hampir semua Operating System, namun itu bukan masalah apabila anda menjalankan FAT32 di Windows Xp karena Windows Xp tidak peduli file sistem apa yang di gunakan pada partisi. File system FAT32 juga tidak mampu menampung single file berukuran 4gb atau lebih. Tidak hanya itu, beberapa orang berpendapat bahwa filesistem FAT32 ini lebih mudah terfragmentasi dibanding NTFS, jika fragmentasi meningkat, tentu performa akan turun.

3. NTFS (New Technology File System)

NTFS di kenalkan pertama pada Windows NT dan merupakan file system yang sangat berbeda di banding teknologi FAT. NTFS atau New Technology File System1, merupakan sebuah sistem berkas yang dibekalkan oleh Microsoft dalam keluarga sistem operasi Windows NT, yang terdiri dari Windows NT 3.x (NT 3.1, NT 3.50, NT 3.51), Windows NT 4.x (NT 4.0 dengan semua service pack), Windows NT 5.x (Windows 2000, Windows XP, dan Windows Server 2003), serta Windows NT 6.x (Windows Vista, Windows 7). NTFS bekerja berdasarkan prinsip BTree dan menggunakan Full Indexing. Karena itu pula fragmentation dapat ditekan seminimal mungkin. Kemudian, setiap file pada NTFS memiliki checksum, yang memungkinkan file tersebut diperbaiki secara sempurna bila suatu saat NTFS tersebut bermasalah.

Kelebihan :
NTFS menawarkan security yang jauh lebih baik , kompresi file , cluster dan bahkan support enkripsi data. NTFS merupakan file system standar untuk Windows Xp dan apabila anda melakukan upgrade Windows biasa anda akan di tanyakan apakah ingin mengupgrade ke NTFS atau tetap menggunakan FAT. NTFS juga memiliki fitur untuk menampung lebih dari satu buah ruangan data dalam sebuah berkas. Fitur ini disebut dengan Alternate Data Stream.

Kelemahan :
Kekurangan NTFS yang sering dibicarakan adalah kompatibilitas terhadap software atau operating sistem lawas seperti win 9x dan ME. Sistem operasi lama milik microsoft ini tidak mampu membaca file system NTFS. Selain itu, beberapa orang menilai bahwa file system NTFS ini tidak universal, karena OS selain microsoft tidak mampu melakukan read-write pada partisi NTFS, namun hal ini sudah terselesaikan. Ada yang berpendapat bahwa partisi berfile sistem NTFS akan susah diperbaiki jika terjadi masalah, Saat ini file sistem NTFS sudah cukup populer, sehingga muncul tool-tool recovery yang mendukung recovery data dan perbaikan partisi berfile sistem NTFS.
You are here: Home > > File sistem pada sistem operasi linux

File sistem pada sistem operasi linux


File System pada Sistem Operasi Linux

Filesystem
Untuk mengorganisasi file-file pada device diperlukan suatu metode yang disebut dengan filesystem. Jika Anda mengenal FAT selama ini di sistem operasi Windows maka Anda akan mengenal beberapa metode filesystem di Linux, seperti ext fs, ext2 fs atau xia fs dll. Saat ini ext2 fs adalah filesystem yang banyak digunakan untuk Linux karena terkenal sangat efisien. Meskipun demikian Red Hat Linux tetap menyediakan dukungan terhadap filesystem lain seperti msdos yang sudah built in di kernel atau dalam bentuk modul seperti vfat (Windows95 native fs), ext,umsdos dan sebagainya.

1.  Ext 2 (2nd Extended)
Ext 2 merupakan tipe file system yang paling tua yang masih ada. File system ini pertama kali dikenalkan pada tahun 1993. Ext 2 adalah file system yang paling ampuh di linux dan menjadi dasar dari segala distribusi linux. Pada Ext 2 file system, file data disimpan sebagai data blok. Data blok ini mempunyai panjang yang sama dan meskipun panjangnya bervariasi di antara Ext 2 file system, besar blok tersebut ditentukan pada saat file system dibuat dengan mk2fs. Jika besar blok adalah 1024 bytes, maka file dengan besar 1025 bytes akan memakai 2 blok. Ext 2 File System menyimpan data secara hirarki standar yang banyak digunakan oleh sistem operasi. Data tersimpan di dalam file, file tersimpan di dalam direktori. Sebuah direktori bisa mencakup file dan direktori lagi di dalamnya yang disebut sub direktori.

Kelebihan  Ext2 FS :
·         Administrator sistem dapat memilih ukuran blok yang optimal (dari 1024 sampai 4096 bytes), tergantung dari panjang file rata-rata, saat membuat file sistem.
·         Administrator dapat memilih banyak inode dalam setiap partisi saat membuat file sistem.
·         Strategi update yang aman dapat meminimalisasi dari system crash.
·         Mendukung pengecekan kekonsistensian otomatis saat booting.
·         Mendukung file immutable (file yang tidak dapat dimodifikasi) dan append-only (file yang isinya hanya dapat ditambahkan pada akhir file tersebut).

Kekurangan Ext2 FS :
·         Ketika shut down secara mendadak membutuhkan waktu yang tidak sebentar untukrecover.
·         Untuk melakukan clean up file system, biasanya Ext 2 secara otomatis akan menjalankan utility
·         e2fsck pada saat booting selanjutnya.

2.  Ext 3 (3rd Extended)
Ext 3 merupakan peningkatan dari Ext 2 File System. Beberapa peningkatan yang ada antara lain:

   Kelebihan :
·         Journaling = Dengan menggunakan journaling, maka waktu recovery pada shut down yang mendadak tidak akan selama pada Ext 2. 
·         Integritas Data = Ext 3 menjamin adanya integritas data setelah terjadi kerusakan atau unclean shut down. Ext 3 memungkinkan kita memilih jenis dan tipe proteksi dari data.
·         Kecepatan = Daripada menulis data lebih dari sekali, Ext 3 mempunyai throughput yang lebih besar daripada Ext 2 karena Ext 3 memaksimalkan pergerakan head harddisk. Kita bisa memilih tiga jurnal mode untuk memaksimalkan kecepatan, tetapi integritas data tidak terjamin.
·         Mudah Dilakukan Migrasi = Kita dapat melakukan migrasi atau konversi dari Ext 2 ke Ext 3 tanpa harus melakukan format ulang pada harddisk.

Kekurangan Ext 3 :
·         Dengan adanya fitur journaling, maka membutuhkan memori yang lebih dan memperlambat operasi I/O.

3.  Ext 4 (4th Extended)
Ext 4 dirilis secara komplit dan stabil berawal dari kernel 2.6.28. Jadi, apabila distro yang secara default memiliki kernel tersebut atau di atasnya secara otomatis system sudah support Ext 4. Apabila masih menggunakan Ext 3, dapat dilakukan konversi ke ext 4 dengan beberapa langkah yang tidak terlalu rumit.
Kelebihan :
Menggunakan Ext 4 ini adalah mempunyai pengalamatan 48-bit blok yang artinya dia akan mempunyai 1 EiB = 1.048.576 TB ukuran maksimum file system dengan ukuran 16 TB untuk maksimum file sizenya, fast fsck, journal checksumming, defragmentation support.




Jenis File pada Linux :

1.       User Data
Merupakan file – file yang umumnya diciptakan oleh user untuk menyimpan data misalnya file task, document, dsb.

2.      Sistem data
File yang digunakan oleh sistem linux untuk melakukan proses misalnya batch file.

 3.      File Executetable
Berisi informasi yang dikenal komputer sebagai instruksi – instruksi, dapat dijalankan secara langsung oleh user misalnya finger, ping, dsb.



Aturan Penamaan File

    Nama file terdiri dari max. 256 karakter.
    Dapat menggunakan huruf besar dan kecil.
    Linux membedakan huruf besar dan kecil.
    Dapat menggunakan tanda titik (.), dash (-), underscore (_).



Operasi File
  • Membuat File Teks menggunakan sintaks touch sbb: darkstar:~$touch file bar
  • Menghapus file menggunakan perintah remove ( rm ) sbb: darkstar:~$ rm enterpise
  • Menghapus semua file pada direktori tertentu sbb: darkstar:~$ rm * darkstar:~$
  • Memindahkan dan mengubah nama file menggunakan perintah mv ( move ) sbb: mv <asal> <tujuan>
  • Menyalin (copy) File menggunakan perintah cp (copy) sbb: cp <asal> <tujuan>
  • Manajemen Direktori membuat direktori menggunakan perintah mkdir sbb: darkstar:~$ mkdir direktoribaru. darkstar:~$ ls direktori baru/
  • Menghapus Direktori menggunakan perintah rmdir sbb: darkstar:~$ rmdir direktoribaru.
  • Memindahkan Direktori menggunakan perintah mv: mv <direktori> <tujuan>
  • Menyalin Direktori menggunakan perintah cp sbb: cp <direktori> <tujuan>


 Direktori Penting Pada File Sistem Linux

     /

adalah direktori root. Direktori paling dasar yang berisi seluruh direktori lainnya.

  •     /home

                adalah direktori yang berisi direktori home untuk user.

  •     /bin

                merupakan singkatan dari binary. Direktori ini berisi aplikasi/program dasar linux.

  •     /usr

                berisi sejumlah direktori yang berisi program yang lazim sbb:

-          Docs

Berisi sejumlah dokumen perihal informasi tentang linux.

-          Man

Berisi dokumen yang digunakan oleh program man, yaitu program untuk melihat manual suatu perintah.

-          Games

                Berisi beberapa game.

  •     /usr/bin

                berisi program – program yang banyak digunakan oleh user.

  •     /var/spool

                berisi beberapa subdirektori :

- Mail yang menampung file surat/mail.

- Spool untuk menampung file yang akan dicetak.

- Uucp untuk menampung file yang disalin dari mesin linux lain.

  •     /dev

berisi fileyang digunakan untuk berhubungan dengan peranti keluaran seperti CD-ROM, floppy-disk, dll.

  •     /usr/bin

                berisi file untuk sistem organisasi.

  •     /sbin

                berisi file sistem yang dijalankan secara otomatis oleh linux.

  •     /etc

                berisi banyak file konfigurasi berupa teks untuk mengubah konfigurasi sistem
You are here: Home > > HTML FORMAT TEKS

HTML FORMAT TEKS

:: HTML FORMAT TEKS ::

OLEH : RENNY SALITA JURUSAN TKJ



1. ELEMENT BR (Line Break)
Element BR berfungsi untuk ganti baris. Dan element BR ini tidak mempunyai tag penutup.

Sintaks:
<br>


2. ELEMENT P (Paragraph)
Element P berfungsi untuk ganti paragraf yang diikuti dengan baris kosong di awal dan akhir paragraf. Tag penutup </p> sifatnya optional jika suatu paragraf diikuti oleh paragraf berikutnya. Jika tag </p> diabaikan, maka paragraf itu tidak akan diikuti dengan baris kosong di akhir paragraf.
Element P mempunyai attribute yaitu align yang bernilai "left", "center", "right" yang menspesifikasikan posisi tepi horizontal dari paragraf (default: "left").

Sintaks:
<p align="left"|"center"|"right">
      ..........................
</p>


3. ELEMENT H1,H2,H3,H4,H5,H6 (Header)
Element H1,H2,H3,H4,H5,H6 berfungsi untuk membuat header dengan format 6 jenis ukuran huruf  dan tercetak tebal. Nilai ukuran huruf terbesar adalah H1 dan terkecil adalah H6. Element ini mempunyai attribute yaitu align yang bernilai "left", "center", "right" yang menspesifikasikan posisi horizontal dari header (default: "left").

Sintaks:
<hx align="left"|"center"|"right">
      ..........................
</hx>


x : 1 ... 6


4. ELEMENT B (Bold)
Element B berfungsi untuk membuat tampilan teks tercetak tebal (bold).

Sintaks:
<b>
      ..........................
</b>



5. ELEMENT I (Italic)
Element I berfungsi untuk membuat tampilan teks tercetak miring (italic).

Sintaks:
<i>
      ..........................
</i>



6. ELEMENT U (Underline)
Element U berfungsi untuk membuat tampilan teks tercetak garis bawah (underline).

Sintaks:
<u>
      ..........................
</u>



7. ELEMENT PRE (Preformated text)
Element PRE berfungsi untuk menampilkan teks seperti apa adanya.

Sintaks:
<pre>
      ..........................
</pre>



8. ELEMENT CENTER 
Element CENTER berfungsi untuk menampilkan teks dengan posisi horizontal ditengah.

Sintaks:
<center>
      ..........................
</center>



9. ELEMENT BASEFONT
Element BASEFONT berfungsi untuk merubah dasar ukuran huruf tampilan dari web browser. Attribute dari element ini adalah size yang merupakan ukuran  huruf dengan nilai "1" sampai dengan "7" pixel, atau berupa ukuran relatif ( + atau - ), default nya adalah "3" pixel. Element ini tidak mempunyai tag penutup.

Sintaks:
<basefont size="pixel">
 


10. ELEMENT FONT
Element FONT berfungsi untuk merubah jenis, ukuran dan warna dari tampilan huruf. Element ini mempunyai attribute color untuk merubah warna huruf, face untuk merubah jenis huruf (jika lebih dari satu jenis huruf, harus dibatasi dengan koma), dan size untuk merubah ukuran huruf (pixel).

Sintaks:
<font color="warna" face="font" size="pixel">
      ..........................
</font>



11. ELEMENT HR (Horizontal Rule)
Element HR berfungsi untuk membuat suatu garis horizontal. Element ini tidak mempunyai tag penutup dan mempunyai attribute align untuk menempatkan posisi secara horizontal ("left", "center", "right"), size untuk ukuran ketebalan garis ("pixel"), width untuk ukuran panjang garis ("persen"), dan noshade (garis solid).

Sintaks:
<hr align="left"|"center"|"right" size="pixel" width="persen" noshade>
You are here: Home > > KIonversi Antar Bilangan

KIonversi Antar Bilangan


1.   Biner adalah bilangan berbasis dua yang terdiri dari 0 dan 1,
2.   Octal adalah bilangan berbasis delapan yang terdiri dari 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7
3.   Decimal adalah bilangan berbasis sepuluh yang terdiri dari 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9
4.   Hexadecimal adalah bilangan berbasis enam belas yang terdiri dari 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F
Tabel di bawah adalah contoh konversi bilangan Decimal, Biner, Octal, dan Hexadecimal sampai dengan 16 (dalam Decimal). Untuk mengetahui sebuah bilangan dalam basis bilangan yang berbeda dapat dilakukan konversi antar bilangan tersebut. Jika konversi hanya sampai 16 (dalam Decimal) dapat menggunakan tabel di bawah. 

KONVERSI ANTAR BILANGAN


A. BILANGAN DECIMAL
1.   Konversi Bilangan Decimal ke Biner
Contoh 254 (10) = .......(2)
Caranya dengan membagi bilangan tersebut dengan dua sampai bilangan tersebut tidak bisa lagi dibagi dua (kurang dari dua) dengan mencatat setiap sisa pembagian.
254 : 2 = 127 sisa 0
127 : 2 =   63 sisa 1
  63 : 2 =   31 sisa 1
  31 : 2 =   15 sisa 1
  15 : 2 =     7 sisa 1
    7 : 2 =     3 sisa 1
    3 : 2 =     1 sisa 1
    1 : 2 =        sisa 1
Jadi  254 (10) = 11111110 (2) diurutkan dari sisa pembagian terakhir sebagai MSB (Most Significant Bit)
2.   Konversi Bilangan Decimal ke Octal
Contoh 254 (10) = .......(8)
Caranya dengan membagi bilangan tersebut dengan delapan sampai bilangan tersebut
tidak bisa lagi dibagi delapan (kurang dari delapan) dengan mencatat setiap sisa pembagian.
254 : 8 = 31 sisa 6
  31 : 8 =  3  sisa 7
    3 : 8 =      sisa 3
Jadi  254 (10) = 376 (8) diurutkan dari sisa pembagian terakhir sebagai MSB (Most Significant Bit)
3.   Konversi Bilangan Decimal ke Hexadecimal
Contoh 254 (10) = .......(16)
Caranya dengan membagi bilangan tersebut dengan enam belas sampai bilangan tersebut tidak bisa lagi dibagi enam belas (kurang dari enam belas) dengan mencatat setiap sisa pembagian.
254 : 16 = 15 sisa 14 atau E (lihat tabel di atas)
  15 : 16 =      sisa 15 atau F (lihat tabel di atas)
Jadi  254 (10) = FE (16) diurutkan dari sisa pembagian terakhir sebagai MSB (Most Significant Bit)


B. BILANGAN BINER

1.   Konversi Bilangan Biner ke Decimal
Contoh 1100100 (2) = .......(10)
Dengan cara mengalikan bilangan-bilangan tersebut dengan dua yang telah dipangkatkan sesuai urutan 0,1,2,4, dan seterusnya kemudian menjumlahkannya.
0 x 20 = 0
0 x 21 = 0
1 x 22 = 4
0 x 23 = 0
0 x 24 = 0
1 x 25 = 32
1 x 26 = 64
0+0+4+0+0+32+64 = 100
Jadi 1100100 (2) = 100 (10)
2.   Konversi Bilangan Biner ke Octal
Contoh 1100100 (2) = .......(8)
Dengan cara memisahkan bilangan tersebut menjadi beberapa bagian dimulai dari bilangan paling kanan (LSB). Setiap bagian terdiri dari tiga angka (digit), kemudian lihat tabel di atas. Jika bagian terakhir (paling kiri) kurang dari tiga digit, dapat menambahkan bilangan 0.
1100100 dipisahkan menjasi tiga bagian menjadi 1-100-100 atau 001-100-100
100 (2) = 4 (8)
100 (2) = 4 (8)
001 (2) = 1 (8)
Jadi  1100100 (2) = 144 (8)
3.   Konversi Bilangan Biner ke Hexadecimal
Contoh 1100100 (2) = .......(16)
Dengan cara memisahkan bilangan tersebut menjadi beberapa bagian dimulai dari bilangan paling kanan (LSB). Setiap bagian terdiri dari empat angka (digit), kemudian lihat tabel di atas. Jika bagian terakhir (paling kiri) kurang dari empat digit, dapat menambahkan bilangan 0.
1100100 dibagi empat bagian menjadi 110-0100 atau 0110-0100
0100 (2) = 4 (16)
0110 (2) = 6 (16)
Jadi 1100100 (2) = 64 (16)
C. BILANGAN OCTAL
1.   Konversi Bilangan Octal ke Decimal
Contoh 200 (8) = ...... (10)
Dengan cara mengalikan bilangan-bilangan tersebut dengan delapan yang telah dipangkatkan sesuai urutan 0,1,2,4, dan seterusnya kemudian menjumlahkannya.
0 x 80 = 0
0 x 81 = 0
2 x 82 = 128
0+0+128 = 128
Jadi 200 (8) = 128 (10)
2.   Konversi Bilangan Octal ke Biner
Contoh 200 (8) = ...... (2)
Dengan cara melihat tabel di atas kemudian tulis dalam tiga digit, setelah itu diurutkan (disatukan).
0 (8) = 000 (2)
0 (8) = 000 (2)
2 (8) = 010 (2)
Jadi 200 (8) = 010000000 (2)

3.   Konversi Bilangan Octal ke Hexadecimal
Contoh 200 (8) = ...... (16)
Lakukan konversi ke Decimal atau ke Biner terlebih dahulu kemudian konversi lagi ke Hexadecimal. Jika konversi dilakukan ke bilangan Biner, maka hasil konversi dipisahkan menjadi beberapa bagian dimana setiap bagian terdiri dari empat digit dimulai dari sebelah kanan (LSB) kemudian dikonversi ke Hexadecimal dengan melihat tabel di atas.
200 (8) = 010000000 (2)
010000000 menjadi 0-1000-0000 atau 0000-1000-0000
0000 (2) = 0 (16)
1000 (2) = 8 (16)
0000 (2) = 0 (16)
Jadi  200 (8) = 080 (16)