dont

You are here: Home > > Laporan Konfigurasi Warnet Diskless

Laporan Konfigurasi Warnet Diskless



LAPORAN USAHA
Warnet Game Online “Marc.net”


Oleh kelompok 3 :
Evi Kurnia 131410364
Gecha Dwiputra 131410370
Renny Salita 131410380
Rizky Pratama 131410385

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 KOTA BEKASI
JALAN BINTARA VIII NO.2, KELURAHAN BINTARA, KECAMATAN BEKASI BARAT
TELEPON/FAX. 021-88951151
Website : http//www.smkn1kotabekasi.sch.id
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas kehendak-Nya sehingga penyusunan laporan Usaha Warnet ini dapat terselesaikan dengan baik. Dan laporan ini sebagai bukti untuk memenuhi bahwa penulis telah melaksanakan Usaha Warnet dengan baik.
Penyusunan laporan Usaha Warnet ini adalah salah satu syarat untuk pendirian Usaha Warnet dan laporan ini sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan dan menyelesaikan konfigurasi warnet. Dengan ini penulis bertima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu kami dalam pendirian Usaha Warnet ini.
Laporan ini dapat terbuat dan diselesaikan dengan adanya bantuan dari pihak pembimbing, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : Guru Pembimbing Bu Nikmah Daulae, S.Pd dan Kak Supri.
Akhir dari kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam upaya penyelesaian laporan ini. Penulis juga mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan dan penyempurnaan laporan ini. Dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan bermanfaat bagi semua pembaca. Amiin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Bekasi, 2 September 2015
Penyusun


Kelompok 3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan Pendirian Usaha Warnet 1
1.3. Tujuan Penulisan Laporan 2
1.4. Metode Pengumpulan Data 2
1.5. Sistematika Penulisan 2
1.6. Sejarah Warnet 3

BAB II ISI
2.1. Konfigurasi Bandwidth ... 4
2.2. Installasi NxD Server ... 13
2.3. Membuat Partisi Upload Image .. 22
2.4. Membuat Disk Image .. 25
2.5. Mengupload Image dari Client ke Server .. 31
2.6. Percobaan Client Tanpa Harddisk Boot ... 40
2.7. Install Software Pada Client dan Update Image ... 42
2.8. Konfigurasi Billing Server ... 47
2.9. Konfigurasi Billing Client . 51

BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan . 56
3.2. Saran .. 56
DAFTAR PUSTAKA 57
BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi komputasi berkembang dengan sangat pesat. Hal ini dibuktikan dengan lahirnya Personal Computer (PC) canggih generasi pentium IV dengan kecepatan mencapai 2.4 GHz ke atas dan media penyimpanan yang semakin besar kapasitasnya. Perkembangan ini diikuti pula dengan perkembangan perangkat lunak sehingga seolah-olah perangkat lunak tersebut dirancang untuk PC Pentium tersebut. Fenomena yang ada pada saat ini banyak orang yang ingin mendayagunakan komputernya meskipun kecepatan dan media penyimpanan minimum agar masih dapat dipergunakan dengan baik pada sebuah jaringan, baik untuk mengakses informasi lokal maupun informasi global, salah satu pendayagunaan komputer tersebut dapat diimplementasikan dengan menghubungkan komputer tersebut kedalam sebuah jaringan, jaringan yang dimaksud adalah jaringan tanpa harddisk ( Diskless ) berbasis Linux
Masalah yang menjadi dasar pertanyaan adalah bagaimana proses jaringan diskless yang diterapkan berjalan dengan baik sedangkan komputer client yang terhubung ke server tidak dilengkapi dengan media penyimpanan dan tidak memiliki sebuah sistem operasi yang biasa diproses dalam harddisk, untuk menyelesaikan persoalan ini, memerlukan suatu media untuk melakukan boot di komputer client, media tersebut adalah dengan menggunakan sebuah kernel, namun apakah kernel tersebut telah sesuai dengan perangkat keras komputer client, protocol dan prosedur diskless oleh karena itu kernel perlu dikonfigurasi dan di-compile ulang.


1.2 Tujuan Pendirian Usaha Warnet
Pendirian usaha warnet dilaksanakan penulis dengan maksud dan tujuan sebagai berikut :
  • Memudahkan mengakses informasi secara lebih cepat, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
  • Meningkatkan mutu SDM masyarakat sekitar dalam mengenal dan menerapkan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
  • Memberikan gambaran bagi penulis mengenai bagaimana cara bekerja yang baik dan benar, sesuai dengan pendidikan yang didapat si dunia pendidikan atau disekolah.


1.3 Tujuan Penulisan Laporan
Tujuan dari penulisan laporan pendirian usaha warnet yaitu :
  • Mengetahui cara mendirikan usaha warnet.
  • Mengetahui apa saja yang dibutuhkan dalam usaha warnet.
  • Mengetahui cara konfigurasi warnet diskless.


1.4 Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam Dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut:
Yaitu cara pengumpulan data dengan jalan mengambil data dari internet yang berhubungan dengan topik yang digunakan sebagai bahan data. Dan cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung pada proses kegiatan yang dijadikan data.


1.5 Sistematika Penulisan Laporan Prakerin :
  • Halaman Judul
  • Kata Pengantar
  • Daftar Isi
  • BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan Pendirian Usaha Warnet
1.3. Tujuan Penulisan Laporan
1.4. Metode Pengumpulan Data
1.5. Sistematika Penulisan
1.6. Sejarah Warnet
  • BAB II : ISI LAPORAN
  • BAB III : PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
  • Daftar Pustaka


1.6 Sejarah Warnet
Seiring dengan perkembangan IPTEK, telah menemoatkan internet menjadi layaknya sebuah kebutuhan pokok. Di Indonesia kesadaran masyarakat akan penggunaan internet sudah berkembang sangat pesat. Terutama bagi mereka para pelajar, mahasiswa, pengajar dan masyarakat umum lainnya. Hal ini dikarenakan terlalu luas dan terlalu cepat informasi yang berkembang dari seluruh dunia, sehingga memunculkan berbagai minat dari bermacam pengguna untuk menggunakan internet, dari mulai hanya sekedar update informasi, berkomunikasi hingga mempelajariapa saja yang kita butuhkan.
Di zaman sekarang ini banyak sekali bentuk pemanfaatan IPTEK di kalangan masyarakat. Apalagi dengan semakin populernya internet di kalangan masyarakat menyebabkan menjamurnya bisnis warnet di berbagai kota di Indonesia.
Tampaknya aktifitas pembuatan WARNET mulai sekitar tahun 1996-1998. Warung Internet adalah sebuah kata yang berkembang diantara para aktifis Internet Indonesia di tahun 1997-1998 untuk sebuah kios yang memiliki banyak komputer untuk di sewakan bagi pengakses Internet. Pada masa itu, secara tidak sadar terjadi perebutan singkatan dari Warung Internet antara WARIN dan WARNET. Seharusnya jika kita konsisten dengan proses menyingkat kata, maka yang seharusnya di pilih adalah WARIN.
Karena Internet .NET, menjadi akhiran yang sangat menarik dalam jaringan Internet. Maka kebanyakan di masa itu lebih memilih istilah WARNET dari pada WARIN. Pada tanggal 25 Mei 2000 merupakan hari bersejarah bagi WARNET, karena telah lahir Asosiasi Warnet Indonesia. Ketua Asosiasi Warnet pertama adalah rekan Rudy Rusdiah, Bendahara rekan Adlinsyah dan Sekretaris Abdullah Koro.


BAB II
ISI


  1. Konfigurasi Bandwidth
  1. Atur IP Address untuk ether 1 dan ether 2.
  1. Selanjutnya atur IP DNS Server nya.
  1. Langkah selanjunya atur IP Gateway sebagai pintu gerbang ke internet.
  1. Lalu buatlah NAT dengan Action Masquerade agar client dapat koneksi ke internet juga dengan menggunakan IP publik Router di ether 1. Atur Chain nya dengan srcnat, Out Interface nya ether1. Lalu pindah ke Action.
  1. Pada tab Action, pilih Masquerade.
  1. Langkah berikutnya kita akan membuat Queues dengan tipe PCQ. Di Winbox kalian beralih ke Queues, kemudian kalian masuk ke Queues Type, kemudian klik tanda (+).
  1. Di dalam Queues Type, pertama kalian buat Type Name itu bebas, saya mengambil contoh pcq-download. Kemudian Kind nya di ubah menjadi PCQ. Setelah itu klik Apply dan OK.
  1. Nah nanti akan kembali lagi ke jendela Queues List, kalian klik tanda (+) lagi untuk membuat queues pcq nya.
  1. Di sini saya membuat PCQ-UPLOAD, dan di Classifier nya saya hubah menjadi Src.Address jika sudah klik Apply dan OK.
  1. Langkah berikutnya, beralih ke Simple Queue, nah di sini kalian masukan Name itu nama warnet kalian tuh, dan untuk target masukan IP Ether2. Dan untuk Limit di Target Upload & Target Download kalian bebas berikan berapa bits/s, sebagai contoh saya menggunakan 4M.
  1. Langkah berikutnya ke Advanced masih di simple que, hubah Queues Type nya menjadi PCQ-Upload & PCQ-Download. Jika sudah klik Apply & OK.


  1. Jika sudah, kalian ke LAN koneksi terus kalian atur IP Address nya.
IP ADDRESS : 172.16.11.6 = Server
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 172.16.11.1 = IP Router
DNS Server : 8.8.8.8 = DNS Google
  1. Setelah itu lakukan ping ke IP Client dan Google

  1. Installasi NxD Server
  1. Tampilan pertama saat Installasi dimulai, pilih Linux Setup.
  1. Pilih yes untuk melanjutkan.
  1. Selanjutnya, pilih metode Installasi yang Install to Disk.
  1. Pemilihan type Disk, pilih Auto Probe Drivers agar proses nya otomatis dan tidak terjadi Error.
  1. Selanjutnya pemilihan harddisk sebagai target tempat Installasi NxD.
  1. Pembuatan partisi pada harddisk yang menjadi target Installasi, pilih saja Auto Partition agar lebih mudah.


  1. Konfirmasi untuk menghapus semua data pada harddisk yang dipilih sebagai tempat Installasi NxD, ketik yes untuk melanjutkan.
  1. Selanjutnya pemilihan Source Installation, karena menggunakan CD, saya pilih Install from CD-Rom.
  1. Tahapan pembuatan partisi untuk File System
  • Pertama, partisi /dev/sda1 untuk /
  • Kedua, partisi /dev/sda2 untuk Swap
  • Ketiga, partisi /dev/sda5 untuk /var
  • Keempat, partisi /dev/sda6 untuk /mnt
  1. Jika penentuan partisi sudah diselesaikan, tahapan Installasi pun akan berjalan.
  1. Dipertengahan proses Installasi, akan muncul pilihan untuk menentukan Kernel yang akan digunakan untuk NxD, saya pilih yang 2.6.35-64-1 karena mendukung 64-Bit dan merupakan kernel terbaru untuk NxD.
  1. Pemilihan Hostname NxD, masukkan nama Hostname yang ingin digunakan.


  1. Masuk tahapan konfigurasi Network yang akan digunakan oleh Server NxD.
Pemilihan interface yang
akan digunakan.
Pemilihan metode untuk mengatur IP Address. Kami menggunakan Static IP Address


  1. Konfigurasi IP Address yang akan digunakan.
IP Address
Subnet Mask
Gateway
DNS Server


  1. Pemilihan Bahasa yang akan digunakan oleh System. Pilih saja English agar mudah.
  1. Pemilihan paket yang akan diinstallasi. Paket ini sangat penting untuk konfigurasi System Diskless. Install paket landisk.run dan nxp-7.0.2010-pro-cr.run.
  1. Nanti akan muncul konfirmasi untuk installasi dan setup paket yang dipilih. Pilih Yes untuk melanjutkan.
  1. Pemilihan Direktory tempat Installasi paket yang dipilih. Gunakan pengaturan Default saja untuk meminimalisir terjadinya Error ketika installasi. Defaultnya berada di direktory /opt/netzone.
  1. Pemilihan Mode Server. Apakah sebagai IO Server atau Boot Server. Pilih kedua-duanya.
  1. Jika tahapan tersebut sudah benar, maka akan muncul Notifikasi bahwa Setup Successfully!
  1. Selanjutnya akan kembali ke pemilihan paket, pilih Cancel untuk melanjutkan ke tahapan selanjutnya.
  1. Berikut akan muncul pemberitahuan bahwa Installasi NxD Sukses. Dan system akan meminta untuk meremove CDRom dan meminta Reboot. Pilih OK.
  1. Setelah Reboot, nanti akan muncul menu Boot Loader LILO. Pilih Yang atas.


  1. Login sebagai Root lalu kemudian ketikkan x untuk masuk ke mode GUI.
  1. Seperti inilah tampilan Desktop NxD.
  1. Membuat Partisi Upload Image
Pembuatan partisi harddisk sebagai tempat mengupload image :
  1. Buka terminal untuk membuat partisi menggunakan Command Line. Pertama, cek dahulu apakah Harddisk yang akan digunakan sudah terdeteksi atau belum menggunakan perintah fdisk –l.
Kami menggunakan 2 buah Harddisk, 1 Harddisk 80 GB sebagai System Server Diskless dan 1 Harddisk 250 GB sebagai tempat mengupload dan menyimpan Image untuk Client Diskless.


  1. Saat menjalankan perintah fdisk -l, terlihat Harddisk 250 GB terdeteksi pada /dev/hdb. Selanjutnya jalankan perintah fdisk /dev/hdb untuk membuat partisi pada Harddisk tersebut.
Kami membuat Primary Partition, dengan 1 Nomor Partisi, yang artinya Harddisk sebesar 250 GB saya buat 1 Partisi saja sebesar 250 GB.
  1. Selanjutnya saya format Partisi Harddisk tersebut dengan File System Ext4 dengan menjalankan perintah mkfs.ext4 /dev/hdb1.
  1. Setelah di format, saya akan me-mount partisi tersebut ke Directory /mnt/hd2. Sebelumnya saya buat terlebih dahulu Directory tersebut dengan perintah mkdir /mnt/hd2 lalu perintah mounting mount /dev/hdb1 /mnt/hd2.
  1. Langkah selanjutnya yaitu edit file /etc/fstab agar partisi tersebut dapat mounting otomatis. vi /etc/fstab lalu tambahkan baris seperti yang saya beri tanda. Arti dari baris perintah ini yaitu /dev/hdb1 merupakan partisi yang akan di mounting otomatis, /mnt/hd2 merupakan Directory tempat mounting otomatis partisi tersebut, Ext4 merupakan File System yang akan digunakan.
  1. Membuat Disk Image
Disk Image ini berguna sebagai Disk Virtual tempat mengupload Sistem Operasi dari Client yang bertindak sebagai Master. Disk Virtual ini dapat ditentukan berapa besaran yang ingin digunakan. Karena Client nya menggunakan Sistem Operasi Windows 7, disarankan besaran nya minimal 25 GB. Langsung saja ke tahap pembuatan Disk Virtual ini.


  1. Pada menu Desktop NxD, klik pada NxD IO Manager, maka akan muncul seperti berikut ini. Lalu klik pada DiskMan.
  1. Setelah klik DiskMan, maka akan muncul seperti berikut. Lalu klik Add untuk membuat Disk Virtual baru.


  1. Selanjutnya akan ada pemilihan metode Create, karena baru akan membuat, jadi pilih New Basic Disk. Lalu klik Next.
  1. Lalu isilah Form yang ada. Disk Name merupakan nama Disknya. Disk Type pilih Image File, Capasity saya beri 80 GB, OS saya pilih Windows 7/8, Disk Path nya saya arahkan menuju Directory tempat mounting Harddisk yang baru saja dibuat tadi.
  1. Jika sudah, klik OK, maka prose pembuatan Disk nya akan berjalan, dan jika sudah selesai nanti akan muncul notifikasi The disk is create successfully win7.
  1. Kembali ke menu Desktop, lalu klik NxD Boot Manager, kemudian klik IO Server > Add IO Server.
  1. Masukkan IP IO Server nya. IP IO Server ini merupakan IP dari si Server nya sendiri.
  1. Jika sudah dimasukkan IP nya, klik OK dan maka pada menu NxD Boot Manager terdapat I/O Server List nya yaitu IP yang baru dimasukkan tadi. Selanjutnya klik DiskInfo untuk mendaftarkan Disk Virtual yang tadi dibuat sebesar 80 GB ke daftar Disk I/O Server.
  1. Klik pada IP I/O Server List, lalu klik Refresh.
  1. Kembali pada menu Boot Manager, klik pada Options. Menu ini untuk mengatur Range IP DHCP yang akan diberikan, metode apa yang akan digunakan, Enable atau Disable Client untuk Upload dll.
  1. Inilah tampilan menu Options. Pada menu Network Setting, ini sebagai pengaturan DHCP Server. Netmask berapa yang akan digunakan Client, Gateway berapa yang akan digunakan, serta Range IP berapa saja yang akan diberikan kepada Client
  1. Pada menu Auto Add WKS, untuk awal gunakan mode Manual Add On Server.
  1. Pada Menu Export/Import, Klik Enable pada Enable Client Upload.
  1. Mengupload Image dari Client ke Server
Proses mengupload ini merupakan proses yang sangat penting. Image yang akan digunnakan sebagai System Diskless berasal dari proses Upload Image ini yang dilakukan oleh Client yang bertindak sebagai Master. Arti dari Client Master ini adalah Client yang memiliki harddisk dan telah terinstall Sistem Operasi Windows 7, dan nanti Client ini akan mengupload seluruh file Installasi Windows pada partisi C nya menuju Disk Virtual yanng telah dibuat di Server.


Berikut langkah-langkahnya :
  1. Pertama, atur IP pada Client Master terlebih dahulu. Selanjutnya Uninstall QOS Packet Scheduler.
  1. Proses Upload Image menggunakan Software NxD Client khusus Windows 7. Saat pertama kali installasi, jangan kaget jika muncul notifikasi dengan bahasa yang aneh lalu komputer melakukan Restart sendiri.
  1. Setelah proses Restart, lalukan Installasi kembali, nanti akan muncul Wizard berikut.
  1. Pilih Full Install
  1. Notifikasi untuk meminta persetujuan menginstall Diskless Network Protocol.
  1. Muncul notifikasi lagi, pilih Install This Driver Software Anyway.
  1. Setelah proses Installasi selesai, muncul lagi Wizard dengan bahasa aneh, klik pada tanda tanya 2 kali (??). Lalu kemudian Restart lah komputernnya terleih dahulu agar nanti tidak terjadi Error.


  1. Setelah melakukan Restart, segera masuk Control Panel, klik NXP 5 Console (32-bit).
  1. Pada menu NXP 5 Console, klik NXP 5 Uploader untuk proses Upload Image ke I/O Server.
  1. Disinilah proses Upload Image akan dilakukan. Pertama klik Search untuk proses mencari Boot Server dan IO Server, jika sudah muncul, pastikan Boot Disk juga muncul. Jika sudah, klik Mount untuk me-mount Disk Virtual tersebut (Win7).
  1. Jika Mount berhasil, akan muncul notifikasi dimana kita disuruh untuk melakukan Format pada Disk tersebut dengan menggunakan Disk Management.
  1. Proses pemformatan Disk tersebut.
  1. Jika sudah di format, kembali ke NXP Uploader, klik File Upload. Klik Refresh terlebih dahulu agar Disk Virtual nya muncul. Pada Src Partition, pilih C:, dan Dest Partition pilih F: Artinya NXP Uploader tersebut akan mengupload seluruh file yang berada di partisi C menuju partisi F. Jika sudah, klik Upload.


  1. Proses Upload sedang berjalan.
  1. Untuk memastikan proses Upload benar menuju ke IO Server yang benar, bisa di Cek di NxD Server, tepatnya pada menu NXD 7 I/O Manager. Di menu tersebut seharusnya terlihat proses Upload yang dilakukan oleh Client.
  1. Jika proses Upload selesai, kembali ke NxD Server, pilih menu NXD 7 Boot Manager, lalu klik Options. Masuk ke AutoAdd Wks. Ganti pada Client Adc Mode menjadi Auto-Add on Server. Masukkan IP I/O Server, Boot-NIC IP nya, lalu klik OK.
  1. Percobaan Client tanpa Harddisk Boot
Percobaan Client tanpa Harddisk Boot melalui NIC ke Jaringan LAN. Tahap ini merupakan tahap apakah konfigurasi Diskless benar atau tidak. Percobaan nya yaitu dengan menggunakan Client tanpa Harddisk, dan Client tersebut melakukan Booting melalui NIC ke Jaringan LAN yang mempunyai Server Diskless (NxD Server).


  1. Saat Client Booting melalui NIC, berikut tampilannya. Pada saat Booting, Client otomatis mencari dimana terdapat Boot Server, IO Server, TFTP Server, serta DHCP Server.
  1. Pada saat Client Booting dan sudah mendapat apa yang diinginkan, otomatis di Server juga akan mendeteksi Client tersebut. Buka menu Boot Manager, disini akan terlihat berapa Client yang sudah terdaftar.
  1. Buka juga menu IO Manager, disini akan terlihat berapa Client yang sedang aktif atau berjalan.
  1. Install Software Pada Client dan Update Image
Setelah Client berhasil melakukan Booting melalui jaringan, selanjutnya yaitu bagaimana cara menginstall aplikasi pada System yang menggunakan Diskless. Pada Diskless ini terdapat aturan tersendiri bagaimana cara menginstall aplikasi agar jika menginstall aplikasi pada 1 Client, Client lain juga otomatis akan terinstall aplikasi tersebut.


Berikut langkah-langkahnya.
  1. Pastikan Client sudah bisa booting melalui jaringan, lalu kemudian Shutdown terlebih dahulu Client tersebut. Lakukan konfigurasi pada Server Diskless. Buka NxD Boot Manager, pastikan sudah ada Client yang terdaftar, lalu pilih salah satu untuk dijadikan SuperWKS.
  1. Setelah di klik SuperWKS, maka akan muncul seperti berikut ini. Pada Update Model, ganti menjadi Merge Update. Jika sudah diganti, lalu klik OK.
  1. Setelah Client tersebut dijadikan SuperWKS, maka akan berubah warna menjadi warna merah seperti berikut.


  1. Kemudian jalankan kembali Client yang sudah dijadikan SuperWKS tersebut. Client yang dijadikan SuperWKS pada saat Booting, akan melakukan Check Disk seperti berikut.
  1. Client yang dijadikan SuperWKS, jika sudah masuk Desktop, akan ada Notifikasi pada bagian pojok bawah kanan seperti berikut.
  1. Lakukanlah Installasi software pada Client tersebut sebagaimana mestinya. Jika telah selesai melakukan Installasi, Shutdown lah Client tersebut dengan mengikuti notifikasi yang muncul tadi.
  2. Kembali ke Server Diskless, lalu buka NxD Boot Manager. Ubah kembali Client SuperWKS menjadi Client biasa. Klik Client yang akan dikembalikan semula, lalu pilih SuperWKS.
  1. Pada tampilan SuperWKS, pada pilihan bagian bawah, ganti menjadi Immediately Save, lalu klik OK.

  1. Proses Update Image, tunggu hingga selesai dan ada notifikasi Merge OK.
    
  1. Nanti Client tersebut akan berubah warna kembali menjadi warna semula yaitu hitam.
  1. Lakukan Booting kembali pada salah satu Client, dan lihat software yang baru saja diinstall dan jalankan.
  1. Konfigurasi Billing Server
  1. Kelompok kami menggunakan Billing Exploller sebagai billing warnetnya, pertama kalian install dahulu billingnya. Langkah pertama, di Server kalian registrasi billingnya. Masukan Nama Warnetnya, Alamat, Kota, dan Nama Pemilik, kemudian klik continue.
  1. Langkah berikutnya nanti akan muncul tampilan begini, akan di minta memasukan Nomor Registrasi. Nomor ID Billing, Nomor Id Deskpro, Nomor ID Server, Kode Aktivasi, dan Nomor Lisensei.


  1. Kalian buka KeyGen Billing Exploller nya.
  1. Masukan serial number ke keygen nya, kemudian Generate untuk mendapatkan Nomor Registrasi.
  1. Jika sudah dapat Nomor Registrasi, Nomor ID Billing, dan Kode Licensi dari keygen, silahkan kalian masukan ke Billing Exploller nya. Kemudian klik Registrasi.
  1. Jika sudah di registrasi, kalian tutup semua aplikasi Billing Exploller nya, kemudian kalian buka kembali dan masuk ke Registrasi dengan cara tekan F9. Jika sudah langsung muncul tampilan begini, maka sudah berhasil mengregistrasi.
  1. Registrasi sudah selesai, sekarang saatnya setting biaya dan paket untuk tarif nya, masuk ke file-system konfigurasi kemudian di sini kalian pilih system group.
  1. Di billing exploller bisa bermain secara personal, dan paket. Pertama kita setting harga personal nya.
Waktu Minimal= waktu 1 jam.
Biaya=kalian masukan 2000.
Selanjutnya= jika lewat dari 1 jam, maka akan terkena biaya tambahan.
Biaya=masukan biaya lagi jika waktu lewat dari 1 jam.
Kemudian kalian klik OK.
  1. Tadi sudah setting harga personal, sekarang kita beralih ke System Paket.
contoh:
kalian pilih paket 1
biaya= harga nya.
durasi= masukan paket jam nya.
time login=masukan bebas.
password=bebas.
kemudian klik Add, jika sudah paket semua nya, kalian klik save.
  1. Konfigurasi Billing Client
  1. Pertama kita install terlebih dahulu CLIENT nya di pc lain.
  1. Nah di sini langsung saja klik OK.


  1. Langkah berikutnya kaliak klik gambar pc nya untuk melanjutkan.
  1. Jika sudah selesai nanti akan muncul jendela bahwa instalan client sudah selesai. Nanti akan auto-restart.


  1. Jika sudah di restart, nanti pc kalian akan langsung masuk ke Billing Exploller. Kalian akan di minta memasukan IP Address, kalian masukan IP Address Server nya, dan untuk nomor client kalian urutkan dari 1 masing masing computer, saya mengambil dari client 2. Kemudian klik Save & OK, Auto Start-Up, Restart.
  1. Setelah auto restart, nanti akan masuk dengan nama server nya tadi.


  1. Sekarang coba main dengan paket 1, masukan username dan password nya bisa ditanyakan ke operator.
  1. Nanti di Server akan terlihat nama evi dan bermain jenis apa.



  1. Kemudian jika kalian ingin melihat client yang terhubung saat sebelum dan sesudah main. Kalian ke view dan cari watch client nanti akan terdaftar siapa saja yang main dan bermain jenis apa.
BAB III
PENUTUP


    1. Kesimpulan
Penelitian ini ditunjukkan untuk mengetahui beberapa hal yang menjadi kebutuhan dari pelanggan warnet untuk hal-hal yang terdapat dalam usaha warnet itu sendiri. Indentifikasi kebutuhan pelanggan warnet ini merupakan hal yang cukup penting dalam usaha memenuhi kebutuhan para pelanggan.
Dari hasil penelitian diketahui beberapa hal yang cukup penting bagi pelanggan yang tentu berpengaruh terhadap kepuasan mereka yaitu (critical success factor) :
  • Lokasi warnet.
  • Kecepatan akses internet.
  • Harga sewa internet yang murah
  • Pemenuhan keinginan pelanggan terhadap fasilitas pendukung warnet seperti scanner, printer dan sekat antar komputer.
Dengan meningkatnya kepuasan pelanggan warnet, akan membuat mereka betah untuk main di warnet yang mereka anggap cukup dapat memenuhi kebutuhannya akan internet. Dengan meningkatnya tingkat pemakaian pelanggan, dapat meningkatkan pula tingkat keuntungan dari warnet.


    1. Saran
Dari hasil penelitian ini saran yang dapat diberikan kepada pengusaha warnet antara lain :
  • Memperhatikan faktor kecepatan akses internet.
  • Harga sewa internet tidak terlalu tinggi, saat ini kira-kira harga sewa per jam adalah Rp. 3.000.
  • Memberikan fasilitas member dengan potongan harga khusus dan mengadakan acara-acara khusus yang menarik.
  • Memperhatikan kenyamanan warnet dari berbagai faktor seperti kebersihan, kerapian, sampai ke petugas warnet yang baik.
Daftar Pustaka


Sulistyono, Andry. “Sejarah Warung Internet di Indonesia”. 29 Agustus 2015. http://pawarikediri.blogspot.com/2011/02/my-article-sejarah-warung-internet-di.html.